Drainase menjadi salah satu infrastruktur yang dirancang sebagai komponen vital dalam perencanaan tata kota. Perlu diketahui terlebih dahulu, bahwa wilayah perkotaan ini berbeda dari daerah pedesaan. Yang mana di daerah tersebut drainase dapat terbentuk secara alamiah sebagai bagian dari siklus hidrologi. Sedangkan di daerah perkotaan sendiri, drainase harus dibangun sedemikian rupa untuk mengelola/ mengendalikan air permukaan (limpahan air hujan). Agar tidak menimbulkan masalah genangan air maupun banjir, terutama pada kawasan strategis, produktivitas, dan pusat perekonomian.
Pada umumnya drainase di suatu kawasan dalam kota dibuat secara terintegrasi. Hal ini salah satunya disebabkan oleh minimnya badan air yang ada di daerah tersebut. Oleh karenanya, agar fungsional drainase kota dapat memberikan manfaat yang besar. Maka dibuatlah sebuah sistem drainase perkotaan, yang mana antara drainase suatu kawasan ke kawasan tertentu saling terhubung dan terkait dalam suatu jaringan drainase. Sehingga tak heran, pembangunan sistem drainase perkotaan ini sangat kompleks yang disertai banyak komponen-komponennya. Adapun beberapa komponen utama sarana prasarana sistem drainase perkotaan diantaranya sebagai berikut:
- DAS (daerah aliran sungai). Merupakan suatu kawasan yang digunakan untuk menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai.
- Jaringan saluran. Terdiri dari rangkaian saluran air yang berfungsi mengalirkan limpahan air hujan dari lahan menuju pembuangan akhir. Berdasarkan letak pembangunannya sendiri, jaringan saluran ini dapat dibedakan menjadi 2 macam saluran. Yakni saluran terbuka (drainase permukaan) dan saluran tertutup (drainase bawah tanah).
- Pembuangan akhir. Berupa badan air yang terdiri sungai, danau, rawa, laut, dll.
- Beberapa bangunan perlengkapan/ fasilitas drainase seperti:
-
- Pintu air. Merupakan pelengkap dari bangunan atau saluran drainase yang biasanya terdapat di ujung saluran yang berhubungan dengan badan air.
- Pompa. Dipakai untuk memindahkan air pada saluran atau kolam retensi ke badan air apabila dalam pengaliran nya tidak memungkinkan dilakukan secara alami/ faktor gravitasi.
- Kolam retensi. Merupakan suatu bak/ kolam untuk menampung atau meresapkan air sementara yang terdapat di dalamnya.
- Fasilitas drainase jalan. Seperti bak kontrol/ manhole. Dan street inlet, sebuah lubang atau bukaan di jalan yang berfungsi untuk menangkap dan menyalurkan air hujan yang berada di permukaan jalan menuju saluran.
Baca juga : Pentingnya Grill Saluran Air Pada Underpass
Mengingat kini pertumbuhan perkotaan semakin pesat dan permasalahan banjir yang kian meningkat pula. Maka sudah semestinya pengelolaan sistem drainase perkotaan harus dilaksanakan secara menyeluruh. Dimulai dari tahap perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaannya pun juga harus diperhatikan oleh seluruh elemen masyarakat. Serta yang tak kalah penting adalah pembangunan sistem drainase perkotaan harus memperhatikan fungsi drainase perkotaan sebagai prasarana kota yang didasarkan pada konsep berwawasan lingkungan.
Artinya pembangunan sistem drainase kota ini harus dibuat semaksimal mungkin. Agar keberadaannya tidak memberikan “efek samping” yang akan mengganggu rutinitas masyarakat dan keindahan kota. Oleh karena itu, dalam pembangunannya diperlukan juga komponen lain yang termasuk dalam kategori komponen penunjang drainase perkotaan. Komponen tersebut seperti manhole cover, yang digunakan untuk mengamankan area permukaan tanah karena adanya lubang-lubang bak kontrol/ manhole drainase. Dan grill jalan sebagai penutup lubang tangkapan air jalan.
Bagikan